Monday, October 18, 2004

Terobosan Baru Honda Wave-125i Injector

Pikiran Rakyat - Ini adalah pertama kali sebuah motor kecil jenis bebek memakai system injector sebagai pengganti karburator di produksi di Thailand. Terobosan baru ini ditampilkan oleh Asia Pacifik Honda Motor Co., Ltd. di Thailand pada Bangkok Motor Show 2003 awal April lalu dengan meluncurkan Honda Wave 125i.

Honda Wave-125i model terbaru ini bermesin 125cc, satu silinder dengan pendingan udara yang dilengkapi dengan "compact PGM-F1 electronically controlled fuel injection system".


Honda Wave 125i - Green Diamon Metalics

Pemakaian sistem "injection" yang kini telah meluas digunakan pada mesin mobil sedan mewah dan sport merupakan terobosan teknologi mesin bakar yang telah dikembangkan pada 10 tahun terakhir untuk meningkatkan efisiensi pembakaran di ruang silinder agar lebih sempurna dan hemat BBM yang dampaknya mengurangi polusi udara.

Pada sistem "injection" bensin ditekan masuk melalui pompa yang dikontrol secara elektronik sementara pada sistem karburator, bensin mengalir secara natural dan masuk ke ruang bakar dengan sedotan. Dengan system "fuel injection" ini, menghidupkan mesin Honda Wave jadi lebih mudah, start lebih halus dan tenaga yang dihasilkan lebih optimal pada semua tingkat kecepatan.

Disamping itu lebih nyaman dikendarai dan bahan bakar lebih hemat serta tak kalah penting polusi udara sebagai hasil proses pembakaran yaitu CO, HC+NOX bisa ditekan hingga 50% lebih rendah dibanding motor sejenis dengan pembakaran system karburator.

Honda Wave 125i dengan system "injection" berarti akan dapat memenuhi standar baru yang diperketat anti polusi udara kendaran bermotor yang akan diberlakukan pemerintah Thailand tahun depan mulai Juli 2004.

Produksi Wave 125i yang dilakukan Thai Honda Manufacturing dan penjualan ke publik akan dimulai bulan Juli 2003. Belum diketahui kapan motor bebek Honda Wave 125i sistem "injecton" ini akan masuk ke Indonesia. Sementara jenis Wave 125 dengan karburator telah dipasarkan di Indonesia sejak 2002 dengan nama Honda Karisma 125.

Selain Wave 125i, Asia Pacific Honda Motor yang bertanggung jawab untuk menciptakan model baru untuk pasar Asia bagi Honda Motor Co., Ltd. Jepang juga akan meluncurkan model baru lainnya dengan sistem "injection" untuk memenuhi pasar motor yang berkembang pesat di Asia saat ini. (bk)***

Honda Wave 125i Cutway Model

Thursday, October 14, 2004

Laporan Hasil Service di AHASS Leo Jaya, Tanjung Priok

Brothers,

Sebelumnya, gue beritahu bahwa ini email yang panjang. Bagi yang malas membacanya, gue coba ngga akan sakit hati bagi brother yang langsung menghapusnya. Hehehe ....

Kemarin gue service Karisma gue ( Km.6000 ) di AHASS Leo Jaya, Tanjung Priok - tempat gue dulu beli Karisma. Datang jam sepuluh, motor gue dapat nomor urut 21 dan berarti mesti nunggu 7 motor dulu baru nomor 21 masuk. Mekaniknya ada 5 orang, gue pikir paling banter satu jam deh nunggu. Jadi gue keluyuran di sekitar bengkel. Berhubung salah satu mekaniknya udah gue kenal, dan gue banyak senyam-senyum di sono, plus ngegodain mbak-mbak yang duduk di outlet depan, say 'hi' sama kepala bengkel-nya, sok akrab banget ya ..... jadi gue ngga diomelin keluyuran di sekitar bengkel. Lagian emang anak kecil, diomelin segala.

Nah, waktu gue lagi asyik ngobrol sama mekanik yang gue kenal itu, ada satu motor Karisma masuk di sisi paling kiri. Serta merta, seorang Ibu langsung menghampiri mekanik yang udah terima Surat Perintah Kerja dan siap-siap melakukan tugasnya. Gue perhatikan, ooo .... ini yang punya. Jarang banget ada ibu-ibu mau masuk bengkel. Mereka kayaknya akrab, mekaniknya masih muda dan murah senyum. Dia terus mengangguk-angguk kepala mendengar omongan si Ibu. Ngga tahu kenapa, gue tertarik untuk mendekat ke arah mereka.

Rupanya, masalah si Ibu ada pada tombol lampu jauh. Menurut si Ibu, tombolnya kadang bisa digunakan kadang ngga bisa. Begitu ditekan, rasanya kayak nge-loss gitu. Mungkin per-nya kali ya, kata si Ibu. Si mekanik itu tersenyum lagi dan bilang bahwa dia akan segera memeriksanya. Beneran. Gue lihat dia tidak menyentuh area mesin, melainkan langsung bongkar kedok lampu total. Gue ajak ngobrol si Ibu, belakangan ada dua orang bapak-bapak juga tertarik nimbrung. Sambil ngobrol, gue perhatikan kerja si mekanik. Wah, cepat sekali dia membuka kedok lampu. Sama sekali tidak main paksa atau terlihat kasar, kurang dari 3 menit, habis deh itu kedok lampu dibuka. Takjub, gue nyeletuk, " Mas ... hebat banget ! Cepet bener bukanya ! Saya mah setengah jam sendirian buka. Pake acara buka tutup master rem segala ". Si mekanik tersenyum ramah, dia bilang ngga juga. Biasa saja. Mungkin gue cuma belum tahu selahnya, tools-nya tidak mencukupi. Atau mungkin karena dia sudah sering bongkar pasang, jadi lebih terbiasa. Sama sekali tidak terdengar nada sombong pada ucapannya.

Iseng-iseng, gue pegang lampu belakang Karisma si Ibu. Bener kan, udah letoy tuh lampu. Si Ibu mendadak langsung teringat dan bilang sama mekanik tadi, " Mas ... lampu belakangnya kenapa ya begitu melulu ? Saya takut lampunya jatuh nanti. Bisa ngga tolong sekalian dibetulkan ? " Mekanik tadi langsung meletakkan kedok lampu yang tadi dia kerjakan dan menghampiri bagian belakang. Rame-rame, gue, si Ibu dan dua bapak tadi memperhatikan. Si mekanik cuma menyentuh dan melihat jarak main lampu belakang terus mengangguk. Dia ajak si Ibu tadi ngomong, " Ibu ... saya bisa saja membantu membetulkan lampu belakang ini. Tapi, untuk membetulkannya, butuh waktu lumayan lama karena harus bongkar bodi belakang total. Sedangkan saya, dituntut menyelesaikan service ringan paling lama dalam tempo 45 menit untuk satu motor. Jika lewat, saya akan ditanya, kenapa mekanik AHASS kok lama sekali mengerjakan satu motor. Bagaimana kalo Ibu bicara dulu sama 'orang depan' ( mbak-mbak yang nungguin outlet bengkel, maksudnya ) ? Tapi mungkin Ibu juga akan dikenakan 'charge' karena di luar kondisi service ringan. Besarnya, saya ngga tahu. Ibu bisa tanya sama di depan, bagaimana ? "

Santun sekali dia berbicara. Terlihat bahwa mekanik ini tahu menghargai konsumen. Setelah Ibu tadi bernegosiasi dengan mbak-mbak yang di depan, mbak-mbak yang di depan kemudian berdialog sebentar dengan si mekanik. Gue perhatikan mekanik tadi mengangguk-angguk kemudian tersenyum. Dia meneruskan kerjanya membetulkan saklar lampu jauh. Lama gue perhatikan kerja mekanik ini. Suatu saat, dia terlihat seperti memotong-motong sesuatu dengan gunting. Apa kabelnya ada yang dipotong ya ? Penasaran, gue hampiri lagi. Ngga tahunya, dia memberikan isolasi pada sambungan kedok lampu, untuk mengurangi getaran pada kedok.

Saat gue hampiri, dia tersenyum lagi. Gue bilang, " Payah ya Mas ? Honda dari dulu bikin motor ngga pernah bisa menyelesaikan masalah ini. Padahal insinyur-nya Jepang semua ? Hehehe ... " Dia bilang, " Yah ... bagaimana ya Pak ? Namanya juga plastik. Apalagi kena getaran terus menerus, ya pasti lama-lama berubah dudukannya. " Gue ngomong lagi, " Jadi, baiknya disolasi aja ya, Mas ?" Dia jawab lagi, " Sebetulnya, lebih baik lagi kalo pakai double tape. Biar atas bawah kena lem. Tapi saya ngga punya. Untuk sementara, pakai ini mudah-mudahan sudah cukup. " Senyum tak pernah berhenti mengembang di wajahnya. Sama sekali tak terlihat kesal meski ditanya ini-itu.

Kemudian, dia membongkar bodi belakang untuk membetulkan lampu. Tak sampai lima menit, habis itu Karisma jadi trondol. Gue perhatikan betul-betul bagaimana dia bongkar bodi, supaya besok gue jadi bisa bongkar bodi sendiri. Hehehe .... nyolong ilmu. Setelah bodi semuanya dibongkar, tak disangka, dia malah membetulkan dudukan kunci jok. Penyakit Karisma, kunci jok suka susah dibuka. Dia mainkan kunci beberapa kali, kemudian bengkek sana - bengkek sini dengan tang dan kunci pas. Belakangan ada seorang bapak menghampiri dan bertanya kenapa Karisma miliknya keras betul kalo dibuka tutup kunci joknya. Dia menjawab sepenuh hati sambil menjelaskan mekanisme kunci jok belakang. Bahkan dia mengajari bahwa untuk menutup jok setelah dibuka, jangan dibanting. Tapi jok diletakkan pelan-pelan dan ditekan hingga bunyi 'klek'. Bapak tadi terlihat puas mendapat jawabannya. Gue puji mekanik tadi, " Rajin ya si mas .... mau betulin kunci jok ". Dia ketawa sambil terus kerja dia bilang, " Yah Pak .... sekalian jalan. Pas sekalian dibongkar, sekalian aja dibetulin sebelum ngadat. " Wow .......

Jam makan siang, seluruh mekanik keluar satu per satu untuk makan. Motor gue sudah naik ke pelaminan, tapi baru dibongkar sayap samping sebelah kanan, ditinggal mekaniknya makan siang. Mekanik yang murah senyum tadi, terus bekerja. Membetulkan dudukan lampu belakang, membongkar karburator, stel klep dan lain-lain.

Gue lihat si Ibu duduk sambil makan bakso. Dia tersenyum ketika gue hampiri dan menawarkan makan. Sambil duduk di sebelahnya, gue bertanya apa si Ibu minta dibetulkan kedok lampu dan kunci joknya. Si Ibu melihat gue dengan heran, dia bilang dia ngga minta kedua hal itu dibetulkan. Dia cuma minta saklar lampu jauh dan lampu belakangnya dibetulkan. Gue bilang sama si Ibu, bahwa mekanik yang pegang motornya dia termasuk manusia langka di kolong jagat ini. Ibu tadi dengan mata berbinar-binar bercerita, bahwa mekanik itu memang langganannya. Mulai dari dia, kakaknya hingga adiknya, selalu service di sana dan minta mekanik tadi yang mengerjakan motor-motor mereka. Jika ada hal-hal kecil yang mereka minta dibetulkan, selama tidak makan waktu lama, mekanik tadi dengan senang hati mau membetulkan. Konon kata si Ibu, mekanik ini pernah dikirim untuk training ke Honda Jepang karena prestasi. Ooo .... cuma itu yang keluar dari mulut gue.

Karena bengkel jadi sepi akibat makan siang, gue hampiri lagi mekanik tadi. Satu-satunya mekanik yang tidak makan siang. Ngobrol kesana kesini. Dia cerita, bahwa dia juga punya Karisma. Dia cerita bahwa dia pernah datang ke pameran Jakarta Motorcycle Show kemarin dan lihat knalpot baguuuuusss sekali. " Harganya tapi mahal banget, Pak. Knalpot begitu minta 300 ribu. Wah, sayang uangnya saya pikir. " Dia juga tanya, apa motor di sebelah meja kerjanya punya gue. Knalpotnya beli dimana, berapa harganya, enak atau tidak. Pokoknya kita seperti sahabat lama saja. Dia cerita, bahwa Karismanya sering dibawa Jakarta-Bandung secara rutin. Dia ngiler juga pengen beli velg racing dan nanya, apa gue tahu velg racing yang bagus. Gue jawab, yang gue tahu nomor satu cuma Daiichi. Harganya sekitar 1,2 -1,3 juta. Ban yang bagus, Battlax. Dia geleng-geleng kepala, " Bisa miskin ya, nurutin motor ". Kita ketawa bareng.

Pas lagi masang-masang sayap, dia tanya apa gue anak motor atau ikut klub. Gue bilang, ikut sih tapi baru join dan kumpul-kumpul. " Ikut klub apa Pak ? ". Gue jawab, "KaFC ... Karisma Fans Club". Dia kaget, " Lho ? Saya juga ikut Karisma Fans Club !" Gantian gue yang kaget. Trus gue keluarin dompet dan nunjukkin kartu anggota yang baru gue dapet minggu lalu itu ( mohon diperhatikan - saya tidak bermaksud pamer ). Dia ketawa, dia bilang juga dia punya kartu itu. Tapi nomor anggotanya lupa. Dia nanya apa gue suka turing bareng anak-anak KaFC. Gue bilang belum pernah, lha wong baru join. Gue tanya kenapa ngga pernah kelihatan di Laksa, dia jawab dengan mimik agak sedih, " Wah ... saya ngga pernah bisa, Pak. Mau sih ... tapi ngga pernah sempat. Cari duit. Nanti saya usahakan sekali-sekali. ". Gue tepuk bahunya, ngerti kok. Namanya cari makan meskipun semboyan kita adalah " Cari makan boleh tapi ngga boleh ganggu acara klub ". Hehehe ......

" Ketuanya masih Sigit kan ? " Dia tanya lagi. Gue bilang iya.

Motor si Ibu kelar. Mekanik tadi test drive sambil si Ibu membayar ongkos service. Motor kembali ke bengkel, tapi tidak langsung diserahkan ke si Ibu. Terlihat mekanik tadi masih merasa kurang puas. Dia turun dan memperhatikan persneling. Entah apa yang kurang pas, tapi dia bongkar itu gigi persneling dan dikutak-katik. Habis itu dia test drive lagi. Baru dia balik dengan wajah puas. Sambil penuh senyum, dia menyerahkan kunci kepada si Ibu yang menunggunya. " Sudah selesai, Bu. Maaf .... agak lama. " Ibu tadi juga tersenyum sambil bilang ngga papa. Gue ngga lihat, apakah si Ibu memberi tips atau tidak, tapi kayaknya sih memberi. Si Ibu pun melirik ke gue dan mohon pamit.

Mekanik tadi membersihkan diri kemudian bersiap makan siang. Tak lupa dia menyapa beberapa konsumen yang lagi menunggu motornya di service, juga ke gue. " Makan dulu ya, Pak ... " Gue bilang silahkan, sambil tersenyum.

Uhui .... tiga jam nunggu, akhirnya Karisma ogud kelar ! Mekaniknya melakukan test drive. Gue tunggu di depan bengkel. Ketika dia kembali, dia bertanya apakah motor tersebut motor gue. Gue bilang iya. " Sudah oke, Pak. Wah ... enak sekali motornya ya ? Nafasnya kalo ditarik panjang banget. ". Gue bilang mungkin gara-gara knalpotnya kali. Dia melirik sambil senyum, mungkin juga kata dia. Sambil menyerahkan motor, gue sisipkan uang tips ke dia. Bapak yang satu ini ngga sempat gue ajak ngobrol, tapi lumayan ramah. Gue coba bawa pulang, lho kok ...... Karisma saya ...... UENTEEEEENG BETUL !!!! Boleh deh pake jasa dia lagi. Hahaha .....

Mekanik yang murah senyum dan sopan tadi namanya ERIC. Gue ngga tahu nama panjangnya. Mungkin sekretariat KaFC bisa cari tahu, jika benar dia adalah anggota. Sedangkan mekanik yang pegang motor gue, namanya RASIDI. Eric ini masih agak muda sedangkan Pak Rasidi sudah paro baya.

Gue cuma mau sharing pengalaman aja. Mungkin ada bro di Jakarta Utara yang pengin service, bisa coba bawa ke Leo Jaya dan bertemu mekanik tadi. Kepada Wahana ataupun AHM, selamat karena Anda masih memiliki mekanik berkualitas seperti tadi. Konsumen tak selamanya mencari mekanik terpandai bak MacGyver. Terjago yang bikin motor kenceng. Kadang yang diinginkan oleh konsumen cuma jawaban-jawaban yang mengalir apa adanya. Jujur dan tidak membohongi konsumen. Ada saat di mana mekanik malas menjawab, dia cuma berkata pendek, " Coba ngomong sama yang di depan. " Atau, " Ini nya mesti diganti nih. " Atau, " Itu memang penyakitnya Karisma. Semua Karisma juga begitu. " Aduhai sakit hatinya......

Tapi mekanik bernama Eric tadi, mampu menjawab dengan santun. Menjawab apa adanya, tanpa bermaksud menyudutkan produk, Wahana, AHASS maupun AHM. Salut. Angkat topi. Dua ibu jari untuknya.

Regards,
Tok
B 6536 BAS

PS : Kisah ini adalah nyata, tidak direkayasa dan sesuai dengan fakta yang terjadi. Antara saya dengan Eric tidak terdapat hubungan apa pun kecuali brotherhood lewat Karisma Fans Club.

Alamat AHASS Leo Jaya atau PT. Leo Mitra Pratama adalah di Jl. Yos Sudarso, Kebon Bawang III/48. Patokannya, di seberang Ramayana Plaza Koja. Ngga begitu persis berada di depannya, tapi tinggal perhatikan baik-baik, ada lambang AHASS dan Honda yang gede. Letaknya di hook kok. Pasti gampang dikenali. Bagian depan tempat penjualan. Bro tinggal masuk dari pintu gerbang terus langsung ambil kiri melewati tokonya. Selamat mencoba. Mudah-mudahan memang benar mekanik tersebut ok ya.

Tok