Monday, December 13, 2004

Gimana bikin karisma tambah ngacir dengan biaya murah?

Pertanyaan ini sempat muncul di milis Toko Sparepart Motor Honda, lumayan bisa di jadikan bahan acuan untuk yg awam sekali.

--- In Toko_Sparepart_Motor_Honda@yahoogroups.com, "Ardian"
wrote:
>
> Hi..semua salam kenal.
> Rekan-rakan ada gak yang punya saran gimana bikin
> tambah ngacir karisma dengan modifikasi yang ringan
> dan biaya murmer..:)
>
> Thanks sebelumnya.

ganti sama satria 150.... hehehehehe
just joking.... pada dasarnya motor karisma itu sudah diset speknya memang untuk high speed versi famili (yang versi street fighternya itu honda SONIC). Hanya saja dalam perjalannya ke negara kita banyak hal yang menjadi pertimbangan sehingga speknya diturunkan.

Spek yang diturunkan itu antara lain pada karbu... coba bro perhatikan karbu karisma itu corong intake-nya saja lebih besar dari TIGER tetapi pada lubang venturinya di persempit sampai ke corong dalamnya. Yang berikutnya adalah gigi rasio, punya karisma memang tidak di segmenkan buat balapan jadi ratio gigi karisma itu sangat hebat pada gigi 2-3 (sudah terbukti pada uji speed versi otomotif - perbandingan antara semua tipe dan jenis mesin 4T 125cc) yang cukup galak sampai-sampai motor andalannya "mamik" sempat tertinggal. Lanjut pada gir yang dipakai, jumlah matanya memang di perkecil (karisma 35 - kirana 34) yang maksud awalnya adalah apabila rasio gigi di turunkan maka kalau gir dikecilkan sedikit maka penurunan tenaga sebenarnya tidak terlalu terasa. Dan yang tak kalah pentinya adalah pada sektor pengapian yang mana pada karisma CDI hanya bisa menyalurkan listrik sampai dengan 12ribu rpm sedangkan kompetitor lainnya bisa lebih dari itu (hal ini dikarenakan CDI karisma dikasih LIMITER).

Sekarang pertanyaan sebenarnya, Bisa enggak karisma standar dinaikkan tenaganya? Jawabannya tentu bisa, caranya dengan memaksimalkan semua keterangan diatas.
Kalau naik tenaganya dengan biaya yang minim?
nah ini baru hal yang cukup sulit. Ada beberapa piranti yang saya sendiri dah pernah mencobanya.
  1. sektor pengapian, dari pada ganti CDI yang non LIMITER yang pasti harga nya dah bikin jut-jut saya coba akali dengan meberikan power boster (sejenis kepala busi tapi ada bahan didalmnya yang bisa memperbesar api dari koil ke busi)
  2. sektor mesin, di sini saya coba adopsi perhitungan pembukaan yang lebih cepat (meniru pembukaan motor balap) yaitu dengan menyetel ulang posisi klep. (Bahasanya terlalu tinggi, yang biasanya adalah tune up).
  3. sektor gir, karena gigi ratio sangat mahal untuk diutak atik maka saya coba carikan perbandingan yang sesuai. Yaitu gir 14 pada depan, rantai 428-104, dan gir 38 pada belakang.
  4. sektor peng-kabutan, pada pengkabutan atau yang lebih dikenal dengan karburator saya jajal dengan merubah main jet lebih besar dan pilot jet tetap standar. Dan di setel ala balap liar.
  5. Sektor buang, saya coba alat buang keluaran Asep Hendro dengan merk AHRS dengan tabung besar.
  6. Sektor pelumas, nih dia yang tak kalah penting peranannya buat bikin motor ente tambah galak. Coba pakai oli yang speknya API servicenya SL. Kalau kita di workshop sih nyaranin pakai TITAN FUCHS 20/50.
Untuk total biaya kurang lebih sekitar 500rb. Nah, keputusannya
sekarang ada saya bro sendiri... sektor mana yang mau dijajal??
Semoga Bermanfaat.

Best Regards,

Despan

Buat yg tertarik untuk dateng ke workshop-nya bro despan, silakan datang aja langsung ke CV. Segarau Jaya, Jl. Kedoya Raya No. 25 Kel. Kedoya Utara Jakarta Barat 11520 telp. 58301785. (Dekat makam gadog sebelum METRO TV).

Note:
Saya tidak ada hubungan apa pun dengan bro despan, hanya sekedar mengikuti milis yg di buat nya di Toko_Sparepart_Motor_Honda Yahoogroups. dan pengguna Honda Karisma.

Revisi:
Jan 02, 2005: Tambah alamat workshop.

Thursday, December 02, 2004

Apa sih arti angka 90/80-17 pada ban?

Bingung? sama gue juga ngga ngerti awalnya, sampai sdr despan dari Toko Sparepart Motor Honda ngejelasin kalau 90/80-17 itu atinya, 1) Angka pertama menunjukan lebar ban yaitu 90mm, 2) selanjutnya angka kedua menyatakan tinggi ban yaitu 80mm, dan 3) angka terakhir menunjukan diameter dari ban, yaitu 17 inch.

Keluhan yg sering muncul pada si Bohai Karisma

Di sini gue mau sharing apa-apa aja yg sering muncul dan menjadi keluhan dari sebagian besar pengendara karisma. Bukan bertujuan untuk menyudutkan pihak Honda ataupun Wahana (selaku Main Dealer) melainkan untuk sharing mencari solusinya kalau saja ada:
  1. Suspensi yg keras, kecuali dipake untuk boncengan baru pas dan enak bener. dan krn saking kerasnya banyak yg membandingkan dgn suspensi supra yg dirasa lebih empuk.
  2. Bunyi kletek...kletek...kletek...pada mesin, seperti mie tek..tek..., katanya bisa di stel, dan bisa diperhalus dengan cara mengganti oli mesin. Sedangkan punya gue sendiri sampe saat ini masih bunyi, tapi ngga apalah selama ngga terlalu keras.
  3. Sering slip kopling pada saat pindah gigi, bunyinya serem banget deh, seperti kerr.........., ini biasanya disebabkan karena menggunakan oli standard Federal Oil Suprame Ultratech atau stelan kompingnya, dan pemecahannya bisa diatasi dengan mengganti oli mesin yg lebih baik, jika masih garansi (dan masih mau memiliki garansi mesin 3 th) sebaiknya gunakan Supreme XX (Ini sudah menjadi oli rekomendasi KaFC). Sedangkan yg lainnya bisa menggunkan Titan Fuch, Shell Helix, Rapsol, acuannya adalahOli yang grade API servicenya tinggi (Tertinggi SL) - hanya perlu diingat, dengan menggunakan oli jenis ini maka garansi mesin anda menjadi hangus. Sejak ganti menggunakan Supreme XX dan stel kopling, masalah ini sudah sangat-sangat jarang gue temuin lagi.
  4. Bunyi kedok yg bergetar, sebagaian besar mengakalinya dengan menambah bantalan karet atau double tip di antara sambungan. Sekarang si bohay gue malah bergeter di bagian buntutnya dan belom tahu mesti diakalin pake apaan lagi. ada ide laen ?
  5. Goyang pada saat melaju di sepanjang pembatas jalan, ataupun sambungan jalan aspal. Ada yg bilang sih ini karena masalah suspensi di no 1, atau bisa juga karena 'risma-nya baru keluar dan belom di setel pelg (bener ngga tulisannya?). dan sebagian lagi ada yg mengatakan karena masih menggunakan ban standard (nah lho moso yg beginian bisa di jadi'in standard). Untuk saat ini si bohay gue masih gue biarin begini, karena kadang asik juga ada goyangan inulnya :D. Asal jgn sampe nyium aspal aja.
  6. Perpindahan gigi yg keras, dan kadang sampai bunyi bletok!, bisa di stel koplingnya dan menggunakan hati saat perpindahan gigi :D, punya ane sekarang lumayan ngga pake bletak-bletok lagi sejak pake hati/perasaan.
  7. Kunci bagasi/jok/bensin yg keras. Sebetulnya ada dua permasalahan yg muncul namun solusi keduanya sama yaitu dengan menambahkan pelumas:
    a) Keras pada saat akan membuka jok, kalo ini gue sih cukup nagsih oli pada bagian tuas dan enselnya, sesaat setelah kamu buka jok dengan menggunakan kunci ada celah/lobang pada bagian belakang, nah coba berikan pelumas pada bagian tersebut gunakan senter untuk melihat jelas dan mempelajari cara kerja dari kunci jok. Hasilnya Wow! bisa jadi lebih enteng. Yang mau modal bisa beli dan semprotkan dengan WD40.
    b) Dan yg kedua keras pada saat kunci akan di masukan atau di cabut. Maksudnya susah saat kunci akan di masukan, ataupun kalo udah masuk suka "ngambek" ngga mau di tarik/dicopot. Nah untuk yg susah masuk dan keluar, dan biar cepet orgasme (nah lho ini masukin apa emangnya?) salah satu member karisma_honda menyarankan untuk mengolesi kunci dengan oli, nah ini ternyata mujarab banget lho!. Akhirnya sih gue semprot lobang kuncinya pake WD40. Sepertinya sih ini disebabkan karena setiap abis dicuci lubang kunci jok si bohay biasanya penuh dengan air.
Berikut juga beberapa artikel yang mudah2an bisa membantu anda dalam menghadapi si bohay yg "ngambek".
  1. Penyakit Bawaan pabrik - Motor Plus, bila link/url tersebut sudah hilang/putus silakan gunakan versi offlinenya disini

Hmm apa lagi ya itu aja dulu deh, kalo ada yg laen gue tambahin lagi.

Revisi
Jan 19, 2005: Tambah informasi dari Motor Plus.
Jan 02, 2005: Tambah point kunci jok yg keras, susah masuk atau di cabut. Perbaiki beberapa bagian kata.