Friday, June 24, 2005

Teliti Sebelum Membeli Onderdil Motor

Link asli: http://www.kompas.com/otomotif/news/0506/24/153333.htm

Jakarta,Kompas
Para pemilik sepeda motor tidak jarang tertipu dengan suku cadang yang dikira asli, padahal palsu. Akibatnya, mesin tidak bekerja secara maksimal. Selain itu, onderdil lainnya juga ikut rusak.

Yang lebih tragis adalah jika mesin atau bagian vital lainnya tidak berfungsi secara mendadak akibat suku cadang palsu, sementara motor sedang melaju di jalan. Kondisi ini dapat mengakibatkan kecelakaan.

Data kepolisian menyebutkan bahwa dari 17.732 kecelakaan yang terjadi pada tahun 2004, sebanyak 14.223 di antaranya melibatkan sepeda motor (Kompas, 17/6). Salah satu penyumbang tingginya angka kecelakaan sepeda motor ini adalah suku cadang palsu.

Saat pemilik sepeda motor tertipu saat membeli suku cadang yang kemudian berakibat fatal terhadap kendaraannya, biasanya si empunya motor tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, sebagian besar dari mereka tidak tahu prosedur yang harus ditempuh untuk mengklaim kerusakan yang disebabkan "kecurangan" disributor dalam menjual suku cadang ini.

Menanggapi persoalan ini, A Ayong Sunandi, Presiden Direktur PT Oto Duta Prima (Duta) Bandung, menjelaskan mengenai tips bagi para pemilik sepeda motor Honda dalam membeli suku cadang. Pertama, untuk mendapatkan suku cadang asli, konsumen hendaknya membeli di bengkel resmi.

"Bagi pemilik sepeda motor Honda, misalnya, belilah di AHASS," tutur Ayong di sela- sela acara Ramah Tamah & Penghargaan Mitra AHASS-PT Duta Oto Prima di Hotel Horison Bandung, Jumat (17/6) malam. Pasalnya, lanjut dia, AHASS (Authorized Honda Service Station) menjamin keaslian dan mutu suku cadangnya. Artinya jika di kemudian hari diketahui bahwa suku cadang yang dibeli ternyata palsu, konsumen bisa menuntut AHASS.

Selain itu, pihak Honda tidak bertanggung jawab atas kerusakan mesin jika pemilik sepeda motor sengaja membeli suku cadang di luar AHASS. Bahkan, garansi sepeda motor bisa hangus.

"Kedua, pastikan saat membeli suku cadang, penjual menyatakan bahwa barangnya asli," ujar pria berkaca mata ini. Menurut Ayong, hal ini penting untuk memperkuat gugatan jika suku cadang itu ternyata palsu. Selain demi menjaga kredibilitas perusahaan, upaya ini juga demi kepuasan konsumen.

Ayong menambahkan, suku cadang palsu dapat membahayakan jiwa pengendara sepeda motor. "Bila memakai kampas rem palsu, misalnya, kampas mudah lepas sehingga tersangkut di dalam tromol yang mengakibatkan roda macet dan berhenti mendadak. Hal ini yang dapat membahayakan keselamatan jiwa," tegas Ayong.

Jika hal ini menimpa konsumen, maka lama-kelamaan perusahaan suku cadang yang bersangkutan, termasuk distributornya, akan ditinggalkan konsumen.

Hal senada disampaikan Kelly Suparman, Product Manager Aspira Jawa Barat. Kelly mengakui pihaknya pun kesulitan untuk membedakan suku cadang asli dengan yang palsu, apalagi masyarakat awam. "Jangankan orang awam, sebagian besar distributor suku cadang masih kesulitan mengetahui yang asli dan palsu. Untuk mendapatkan hasil yang valid, harus dibawa ke laboratorium Honda," kata Kelly.

Sampai saat ini pihak PT Astra Honda Motor (AHM) merekomendasi Honda Genuine Part (HGP) sebagai suku cadang resmi. Suku cadang ini dapat dibeli di semua bengkel resmi AHASS. Namun, para pemilik sepeda motor Honda di Jawa Barat patut berbahagia. Pasalnya, Duta, sebagai dealer utama suku Cadang Honda di Jabar, memberikan layanan pengaduan bagi konsumen yang bermasalah dengan suku cadang.

Sebagai perusahaan yang membawahi seluruh bengkel resmi AHASS di Jabar, Duta memberlakukan sejumlah peraturan. Bagi bengkel resmi AHASS yang menjual suku cadang palsu akan ditegur. Tidak hanya itu, jika kesalahan ini diulang, perusahaan yang berkantor di Jalan Soekarno-Hatta Bandung ini akan meminta denda minimal Rp 25 juta. Bahkan, Duta tidak segan-segan mencabut lisensi kepada bengkel resmi AHASS yang melanggar.

Prosedur pengaduan

Dalam acara yang dihadiri oleh 130 pemilik bengkel AHASS di wilayah Kota-Kabupaten Bandung, Cimahi, Cianjur, Sukabumi, Subang, Pamanukan, dan Garut ini, Duta meresmikan Duta Care. Duta Care merupakan layanan bebas pulsa bagi konsumen AHASS.

Bagi pemilik sepeda motor yang "tertipu" dengan suku cadang palsu dapat melapor ke Duta Care di 0-800-133-3882. Ayong berjanji, setiap pengaduan akan diselesaikan dalam tempo 1 x 24 jam.

Konsumen yang terbukti dirugikan AHASS karena suku cadang palsu akan diganti kerugiannya. Kerugian ini tidak hanya mengganti suku cadang palsu dengan yang asli, tetapi juga mengganti seluruh onderdil yang ikut rusak akibat suku cadang palsu tersebut.

"Seandainya di AHASS tidak tersedia suku cadang yang dimaksud, pihak Duta akan mencabut suku cadang yang ada di sepeda motor milik perusahaan untuk dipasang di sepeda motor konsumen yang dirugikan tadi," janji Ayong. (d07)

Friday, June 17, 2005

Aerodinamika Karisma X 125 vs Supra X 125 (Opini Pribadi)

Postingan dari bro Tok, walaupun hanya sekedar opini pribadi namun tulisan lugas dari raider yg satu ini masih tetap enak dibaca. :)
Link asli dapat di lihat di sini: http://tokmingtse.multiply.com/journal/item/3

Dari berbagai artikel yang gue baca, rata-rata tester supra x 125 mengatakan bahwa inilah motor karisma 'rasa' supra. power karisma, handling supra. asyik diajak meliuk di sela-sela kemacetan jakarta macam supra x terdahulu. sekarang lebih enak, ka rena 'dopping' tenaga sang kakak, karisma. berbagai tester juga rata-rata menyimpulkan bahwa supra x 125 memiliki akselerasi yang lebih baik dari sang kakak. ini yang menarik untuk disimak lebih lanjut.

biasanya, pabrikan ogah melakukan modifikasi besar-besaran pada lini produk yang sejenis. modifikasi yang kerap dilakukan hanya sebatas ubahan minor / face lift. penyempurnaan pada bagian mesin, kebanyakan hanya mengganti bahan material komponen, p enyempurnaan settingan spuyer, mengganti model penutup rantai dan hal-hal kecil yang rasanya kurang signifikan. dilihat dari iklan supra x 125, tampaknya AHM hanya sebatas mengaktifkan SASS yang dulu 'dimatikan' di karisma. tidak terdapat data lebi h lanjut apa SASS ini mampu menambah tenaga, selain fungsi aslinya yaitu menyalurkan udara murni ke sisa gas buang agar hasil emisi lebih memenuhi persyaratan EURO II.

sekedar pembanding, Bobeng 'Bapak Pengapian Tanpa Magnet' asal Purwokerto pernah membuat modifikasi serupa pada Jupiter Z. hasilnya tenaga mesin terasa lebih besar, bensin irit dan paling penting, lebih ramah lingkungan. sistemnya mengandal kevakum an dan model klep. mungkinkah supra x 125 juga memiliki 'khasiat' yang sama ? hanya bagian technical service AHM yang mungkin bisa menjawab. dilihat dari 'iklan' SASS, tampaknya tidak. plis,korek mi if aim rong ya. ini cuma sebatas opini pribadi aja.

eniwei, soal akselerasi ... diklaim bahwa bodi supra x 125 yang lebih ramping inilah yang membuat akselerasi-nya lebih baik. dirunut secara teori aerodinamis, hal ini rasanya benar. tamparan angin dari depan, bisa dibelah dengan lebih baik sehingga supra x 125 menjadi lebih kencang sedikit. percaya atau tidak, aerodinamis merupakan salah satu faktor yang menentukan kecepatan motor. pada karisma versi classic, bentuk 'sabit' pada bagian bodi belakang ( yang ditipiskan pada karisma x ) gunany a adalah untuk mengurangi turbulensi udara serta membuat karisma lebih aerodinamis. cuma pabrikan yang menyimpan rahasia ini. setiap pabrikan, pasti telah memperhitungkan baik-baik faktor aerodinamis pada produknya. lubang pada penutup samping F1ZR dan Vega, adalah salah satu trik mengakali turbulensi, agar motor tersebut menjadi lebih stabil ketika digeber dalam kecepatan tinggi.

pembanding lain, kenapa Shogun 110 lebih kencang dari Jupiter Z dalam kondisi standar ? selain karena Shogun 110 diciptakan Suzuki untuk 'kecepatan', coba perhatikan bagian depan / sayap kedua motor tersebut. sayap jupiter z yang banyak dibilang or ang berbentuk 'dada burung' dan membuat tampilan lebih seksi, justru sebetulnya merupakan penghambat di sektor aerodinamis. bandingkan dengan punya shogun 110 yang kesannya 'asal punya sayap' aja. hal yang sama, bisa dilihat dari karisma x dan supra x 1 25. tambahan sirip pada sayap yang disebut 'aero fin' pada supra x 125, mempertegas bahwa supra x 125 memiliki sistem pendinginan yang lebih baik, di samping tentu saja lebih aerodinamis. kelihatannya remeh, dan kalo diukur mungkin faktor bodi hanya men yumbang peningkatan sekian persen saja. tapi dalam kenyataannya, misalkan ditest di sirkuit Sentul, sekian persen yang kecil ini yang bisa jadi menentukan faktor kemenangan supra x 125 atas karisma, kendati mesin dan SOK BREKER tetap serupa. :)

bagaimana caranya mengakali supaya akselerasi karisma menjadi lebih baik ? lupakan ganti spuyer, knalpot racing, kabel busi racing, busi racing, intake racing, dan hal-hal 'mesin' lainnya. bagaimana caranya mengakali supaya akselerasi karisma menja di lebih baik, lewat permainan 'bentuk' ? gue pikir, dengan melepas sayap karisma dan undercowl mesin. percaya ngga percaya, beneran bener atau cuma sugesti, hal ini sedikit banyak bisa memperbaiki akselerasi. tentu, hal ini hanya bisa dibuktikan lewat pengetesan di terowongan angin ( wind tunnel ). efek jeleknya, hal ini 'merusak' desain aerodinamika karisma x yang sudah dibentuk pabrik. efeknya, karisma akan menjadi lebih labil -dibanding dengan sayap dan undercowl tetap dipasang- jika digeber dalam kecepatan tinggi. karena turbulensi udara akan tambah-tambah karena hamparan angin mengenai sela-sela kaki dan paha pengendara.

tapi jangan khawatir. baik karisma maupun supra x 125 bukanlah motor balap yang kita geber di sirkuit. dua motor ini adalah motor bebek harian yang kita gunakan untuk menerjang kemacetan lalu lintas. boro-boro merasakan angin menciptakan turbulensi , aerodinamika dan tetek bengek teknis lainnya. menghirup udara segar dan badan bebas keringat saja cukup susah kok sekarang. :) bagaimanapun juga, karisma adalah 'sang kakak'.

selamat pagi semuanya. sampai ketemu nanti di kopdar 4. seluruh tulisan di atas adalah opini pribadi yang tidak pasti kebenarannya, serta tidak / belum bisa dibuktikan lewat pengetesan yang akurat. hanya sebatas diagnosis lewat lirikan mata telanja ng. jadi, kalo salah mbok ya jangan dibantai gitu looh .....dibenarkan. pan kita braders, bro ? :) wans egein, plis korek mi if aim rong ya.

--
Salam,
TMT
http://tokmingtse.multiply.com